Ketidaksesuaian Antara Tarif dengan Pelayanan
Posting oleh Ian Haryanto
Peningkatan biaya operasional kereta menjadi pemicu kenaikan harga tiket KA tarif kereta ekonomi antara Rp500 sampai Rp1.500. Kenaikan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Benarkah?
"Kenaikkan atas keputusan dari Menteri Perhubungan. Kami sebagai pengelola hanya mengikuti keputusan," ujar Kepala Humas Daop 1 PT KA, Mateta Rizalulhaq, Kamis 6 Januari 2011. Benarkah?
Menurut Mateta, kenaikkan tarif kereta api 2011 dianggap sesuatu hal yang wajar karena selama sembilan tahun tarif KRL dan KRD kelas ekonomi belum pernah naik. Padahal kebutuhan biaya segala lini operasional usaha meningkat seiring kenaikan harga bahan bakar. Benarkah?
Setiap perkataan tetunya dapat dimodifikasi agar menyembunyikan makna sebenarnya. Tanggal 28 januari 2011 saya menggunakan kereta apai sebagai alat transportasi lintas Kota Banjar-Jogjakarta dengan tarif Rp.24.000,- dan ini berbeda dengan bulan sebelumnya yang hanya Rp.19.500,-. Pertamanya saya terima saja karena mungkin hal itu benar-benar untuk perbaikan pelayanan dan sebagainya. Namun ketika saya sudah masuk kedalam kereta, ternyata tidak ada satupun yang mengalami kemajuan. Malah bisa dikatakan semakin parah. Penumpang berebut masuk karena tidak adanya petugas yang mengatur jalannya lalulintas keluar-masuknya penumpang kereta.
Saat melewati terowongan panjang, lampu kereta bagian dalam gerbong penumpang tidak menyala seluruhnya. Keadaan gelap gulita dan terasa pengap. Situasi ini merugikan penumpang dari berbagai segi, baik dari segi kenyamanan, kesehatan dan keamanan. Bisa saja para pencopet menggunakan momen ini untuk menjarah barang-barang penumpang.
Tidak hanya itu, kereta masih penuh sesak oleh para pedagang yang berkeliaran dalam kereta menjajakan barang dagangannya, terkadang para penumpang dimarahi karena menghalangi jalannya. Saking banyaknya pedagang, berjalan untuk ke WCpun susah dan sebenarnya pedagang ini makin menambah berat muatan kereta. penumpang atau pedagang yang bayar tarif kereta?
Sebaiknya pelayanan di bidang transportasi kereta lebih ditingkatkan lagi. Jikala tidak, itu hanya akan membuat malu pihak KAI saja. Janji tidak ditepati adalah hal yang sudah banyak terjadi dan pihak KAI jangan menambah banyak lagi. Sudah cukup dengan semua kebohongan yang ada di negeri ini. Segera perbaiki peralatan kereta seperti lampu penerangan dan WC. Segera bentuk tim pengatur lalulintas keluar-masuknya penumpang kereta. Batasi jumlah pedagang yang berjualan dalam kereta agar kereta dan penumpang tidak terlalu terbebani.Tabrakan tanggal 28 januari 2011 perlu dianggap sebagai peringatan bagi PT. KAI.
Posting oleh Ian Haryanto
Peningkatan biaya operasional kereta menjadi pemicu kenaikan harga tiket KA tarif kereta ekonomi antara Rp500 sampai Rp1.500. Kenaikan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Benarkah?
"Kenaikkan atas keputusan dari Menteri Perhubungan. Kami sebagai pengelola hanya mengikuti keputusan," ujar Kepala Humas Daop 1 PT KA, Mateta Rizalulhaq, Kamis 6 Januari 2011. Benarkah?
Menurut Mateta, kenaikkan tarif kereta api 2011 dianggap sesuatu hal yang wajar karena selama sembilan tahun tarif KRL dan KRD kelas ekonomi belum pernah naik. Padahal kebutuhan biaya segala lini operasional usaha meningkat seiring kenaikan harga bahan bakar. Benarkah?
Setiap perkataan tetunya dapat dimodifikasi agar menyembunyikan makna sebenarnya. Tanggal 28 januari 2011 saya menggunakan kereta apai sebagai alat transportasi lintas Kota Banjar-Jogjakarta dengan tarif Rp.24.000,- dan ini berbeda dengan bulan sebelumnya yang hanya Rp.19.500,-. Pertamanya saya terima saja karena mungkin hal itu benar-benar untuk perbaikan pelayanan dan sebagainya. Namun ketika saya sudah masuk kedalam kereta, ternyata tidak ada satupun yang mengalami kemajuan. Malah bisa dikatakan semakin parah. Penumpang berebut masuk karena tidak adanya petugas yang mengatur jalannya lalulintas keluar-masuknya penumpang kereta.
Saat melewati terowongan panjang, lampu kereta bagian dalam gerbong penumpang tidak menyala seluruhnya. Keadaan gelap gulita dan terasa pengap. Situasi ini merugikan penumpang dari berbagai segi, baik dari segi kenyamanan, kesehatan dan keamanan. Bisa saja para pencopet menggunakan momen ini untuk menjarah barang-barang penumpang.
Tidak hanya itu, kereta masih penuh sesak oleh para pedagang yang berkeliaran dalam kereta menjajakan barang dagangannya, terkadang para penumpang dimarahi karena menghalangi jalannya. Saking banyaknya pedagang, berjalan untuk ke WCpun susah dan sebenarnya pedagang ini makin menambah berat muatan kereta. penumpang atau pedagang yang bayar tarif kereta?
Sebaiknya pelayanan di bidang transportasi kereta lebih ditingkatkan lagi. Jikala tidak, itu hanya akan membuat malu pihak KAI saja. Janji tidak ditepati adalah hal yang sudah banyak terjadi dan pihak KAI jangan menambah banyak lagi. Sudah cukup dengan semua kebohongan yang ada di negeri ini. Segera perbaiki peralatan kereta seperti lampu penerangan dan WC. Segera bentuk tim pengatur lalulintas keluar-masuknya penumpang kereta. Batasi jumlah pedagang yang berjualan dalam kereta agar kereta dan penumpang tidak terlalu terbebani.Tabrakan tanggal 28 januari 2011 perlu dianggap sebagai peringatan bagi PT. KAI.
{[['']]}